Bekasi, Oktober 2025 – Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attaqwa 20 Tarumajaya sukses besar dalam menggelar program Outing Class Tahun 2025 yang dibagi menjadi dua gelombang. Kegiatan ini merupakan inisiatif strategis dari Kepala Madrasah, Bapak Ahmad Humairo, S.EI, untuk memberikan pengalaman belajar sejarah dan kebangsaan yang imersif dan berkesan bagi seluruh siswa.

Tema besar yang diusung adalah “Menelusuri Jejak Pahlawan dan Pilar Bangsa”, dengan total tiga destinasi bersejarah yang ikonik di Jakarta.


 

Gelombang I: Menumbuhkan Nasionalisme Dini (Kelas 1, 2, & 3)

Pada hari Kamis, 16 Oktober 2025, giliran siswa-siswi cilik kelas 1, 2, dan 3 yang memulai petualangan sejarah mereka.

Tujuan Utama: Museum Satria Mandala

Rombongan Gelombang I berfokus pada kunjungan ke Museum Satria Mandala di Jakarta Selatan.

Bapak Ahmad Humairo, S.EI, menjelaskan alasan pemilihan destinasi ini, “Museum Satria Mandala adalah pintu gerbang awal bagi siswa usia dini untuk mengenal semangat TNI dan perjuangan militer bangsa kita. Kami ingin menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini, melalui visualisasi nyata seperti pesawat tempur, tank, dan diorama perjuangan yang menarik perhatian mereka.”

Siswa-siswi terlihat antusias mengamati koleksi alutsista dan mendengarkan cerita para guru tentang keberanian para prajurit. Kunjungan ini menekankan nilai-nilai disiplin, keberanian, dan pengorbanan.

 


 

Gelombang II: Refleksi Sejarah dan Ideologi (Kelas 4, 5, & 6)

Seminggu kemudian, pada hari Kamis, 23 Oktober 2025, giliran siswa kelas 4, 5, dan 6 yang melakukan perjalanan edukasi yang lebih mendalam dan reflektif.

Tujuan 1 & 2: Monas dan Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya

Rombongan Gelombang II mengunjungi dua lokasi utama yang memiliki bobot sejarah dan ideologi yang tinggi:

  1. Monumen Nasional (Monas): Kunjungan ke simbol kemerdekaan bangsa ini berfungsi sebagai pengingat akan puncak perjuangan Indonesia meraih kedaulatan.
  2. Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya: Ini menjadi inti dari Outing Class Gelombang II. Para siswa diajak mengunjungi Sumur Maut dan Museum Pengkhianatan PKI untuk mempelajari tragedi Gerakan 30 September dan bagaimana para Pahlawan Revolusi berjuang mempertahankan ideologi Pancasila.

“Untuk siswa di tingkat yang lebih tinggi, kami rasa penting untuk memberikan pemahaman yang kuat tentang ideologi negara,” ujar Bapak Ahmad Humairo, S.EI. “Kunjungan ke Lubang Buaya adalah pembelajaran kritis tentang sejarah gelap bangsa. Ini menumbuhkan kesadaran bahwa Pancasila adalah tiang utama yang harus kita jaga keutuhannya. Mereka adalah calon pemimpin bangsa, dan mereka harus tangguh menjaga pilar negara.”

Pesan Kepala Madrasah

Di akhir kegiatan, Bapak Ahmad Humairo, S.EI, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme seluruh siswa.

“Dua gelombang Outing Class ini telah membuktikan bahwa belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Dengan melihat, merasakan, dan merenungi langsung di lokasi bersejarah, nilai-nilai patriotisme dan kebangsaan akan tertanam lebih kuat di hati santri-santri MIS Attaqwa 20. Semoga mereka menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan tak pernah lupa akan sejarah perjuangan bangsanya.”


 

MIS Attaqwa 20 Tarumajaya: Mencetak Generasi Bangsa yang Kuat Akidah, Kuat Sejarah, dan Kuat Kebangsaan.